Minggu, 02 November 2014

v PERAN E-COMMERCE DALAM EKONOMI AKTIF

APA ITU E-COMMERCE ?

E-commerce ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk mempromosikan suatu bisnis online ke public dengan berbagai macam barang yang ditawarkan secara elektronik.E-commerce sendiri adalah bagian dari e-business karena tugasnya yang bergerak dalam bidang penjualan dan pembelian yang merupakan unsur utama dunia bisnis dan didukung dengan unsur lain yang mencakup semua yang berkaitan dengan bisnis.

PERAN E-COMMERCE DALAM EKONOMI AKTIF

Berkembangnya dunia maya maka berkembang pula lah berbagai bentuk macam web ataupun blog. Kemudian mulai muncullah berbagai macam iklan, dari berbagai alamat web yang menawarkan pemasangan iklan juga request pemasangan iklan.
Dengan adanya iklan diberbagai dunia maya ini, memberikan banyak pendapatan, pendapatan yang didapatkan pun berbeda-beda sesuai dengan dari mana tempat kita request pemasangan iklan. Dengan cara ini, perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia.

CONTOH E-COMMERCE

a.     Belanja Online

Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.

b.     Pembayaran Elektronik

Ketika kita membeli barang secara online, perlu ada mekanisme untuk membayar online juga, yang mana melakukan pembayaran cukup dengan mengetikkan sederetan angka dan kode serta klik mouse yang dilakukan pada komputer yang online

Pembayaran elektronik adalah cara yang efisien dikarenakan tidak lagi memerlukan proses menulis dan mengirimkan cek atau tagihan. Pembayaran secara online juga menutupi celah keamanan yang timbul pada sitem pembayaran yang dilakukan dalam mata uang kertas.

c.      Lelang online

Situs lelang online terkenal adalah eBay. Lelang fisik telah lama populer mendahului lelang online, tetapi Internet membuat lelang bisa diakses oleh sejumlah besar pembeli dan penjual. Pelelangan online merupakan mekanisme yang efisien untuk penemuan harga. Banyak pembeli online lebih tertarik dengan mekanisme lelang daripada belanja di toko biasa.


d.     Internet Banking

Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.

e.     Tiket online

Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.

JENIS E-COMMERCE

E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pengguna dalam transaksi:

o   Bisnis ke Bisnis (B2B)

Transaksi B2B e-commerce adalah sebuah transaksi yang melibatkan dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis seperti, produsen, pedagang, pengecer dan sejenisnya.

o   Business ke Konsumen (B2C)

Transaksi antara penjual, produsen dengan konsumen pemakai produk.

o   Konsumen untuk Konsumen (C2C)

Agak susah mengartikan C2C tapi beberapa transaksi awal dalam sistem ekonomi global melibatkan barter - jenis transaksi C2C. Situs lelang adalah contoh yang baik dari C2C e-commerce.
PERAN IDEA UNTUK E-COMMERCE INDONESIA
Akhir-akhir ini geliat masyarakat Indonesia dalam belanja online meningkat pesat. MasterCard WorldWide melaporkan bahwa 57% orang Indonesia sudah familiar dengan belanja online. Hal tersebut juga diperkuat dengan pemain di dunia e-commerce yang juga terus bertambah. Fenomena ini membuat terciptanya industri yang sehat, baik lewat regulasi dan infrastruktur yang rapi menjadi sangat penting.
Internet dan E-Commerce Policy adalah bagian penting dari pertumbuhan baru ekonomi di Indonesia. idEA sebagai Asosiasi E-Commerce Indonesia pun hadir untuk berbagi tentang perkembangan industri internet dan e-commerce di Indonesia. Berbagai hal seperti kebijakan pemerintah Indonesia terkait dunia internet dan E-Commerce yang terus berkembang pesat pastinya dibutuhkan dalam perjalanan pertumbuhan baru Ekonomi Indonesia. Disinilah peran asosiasi seperti idEA dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan E-Commerce di Indonesia. idEA hadir sebagai jembatan dan menjalin hubungan yang baik antar pemain dalam industri dengan para mitra industri secara berkesinambungan, termasuk diantaranya dengan pemerintahan dalam hal regulasi yang berkaitan dengan kepentingan industri, maupun dengan asosiasi lain yang secara langsung menjadi elemen penting dalam pengembangan ekosistem industri e-Commerce.
Daniel Tumiwa selaku Chairman IdEA, mengatakan bahwa idEA berkomitmen untuk secara aktif turut mengedukasi pasar untuk bertransaksi online secara aman dan nyaman. idEA pun siap mendukung program-program yang terkait dengan hal tersebut.
idEA sendiri berdiri dipelopori oleh 10 perusahaan e-commerce besar di Indonesia, seperti Berniaga.com, Bhinneka.com, Blibli.com, Google, Dealgoing, Gramedia.com, IPAYMU, Kaskus, Livingsocial, dan Multiply. “Melalui idEA Internet & E-Commerce Policy Seminar, besar harapan kami Asosiasi ini dapat menjadi yang terdepan dalam mengakselerasi pertumbuhan yang sehat dalam industri e-commerce di Indonesia sehingga menjadi salah satu penggerak utama dalam ekonomi digital baru di Indonesia. Kami pun menyambut semakin banyak perusahaan e-commerce untuk bergabung dalam asosiasi untuk berkolaborasi dalam memajukan industri e-commerce di Indonesia,” jelasnya.

PERAN E-COMMERCE DALAM PEREKONOMIAN MASA KINI DI PAPUA

Seiring perkembangan teknologi informasi khususnya internet dewasa ini, tercipta jenis dan peluang bisnis yang baru dimana transaksinya dilakukan secara elektronik. Internet memberi pengaruh globalisasi di semua aspek kehidupan, termasuk jual beli online atau yang disebut dengan electronic commerce (e-commerce). Dalam e-commerce, tidak hanya jual beli saja melainkan semua penawaran barang atau jasa. e-commerce menawarkan kemudahan penawaran barang dan jasa yang lebih efektif dan efisien.
E-commerce adalah kegiatan bisnis dengan tujuan mengambil keuntungan seperti penjualan, pembelian, pelayanan, informasi, dan perdagangan melalui perantara yaitu melalui suatu jaringan komputer, terutama internet. Pada dasarnya e-commerce adalah proses transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi terutama internet di Papua telah membawa perubahan di segala bidang. Dengan adanya e-commerce, diharapkan kakayaan alam, budaya, pendidikan dan pariwisata dapat lebih dieksplorasi supaya dunia dapat mengetahui potensi Papua sebagai tujuan investasi maupun tujuan wisata.
Dikarenakan oleh kondisi geografis Papua yang sangat ekstrim dan menjadi kendala bagi orang dari berbagai daerah untuk saling bertemu, e-commerce merupakan alternatif bisnis yang mempunyai prospek sangat baik dengan segala kemudahannya. Hal ini dimungkinkan karena pihak penjual (merchant) maupun pembeli (buyer) dalam proses negosiasi tidak memerlukan proses pertemuan yang terhalang oleh letak geografis dan waktu serta harga dapat di update secara cepat dengan harga yang semakin kompetitif.
Untuk keamanan dalam setiap transaksi e-commerce misalnya menggunakan kartu kredit ataupun nomor rekening maka akan disandikan (encription) supaya pihak ketiga atau yang sering kita kenal dengan cyber crime dapat diminamilisir aksi kejahatanya. Perkembangan e-commerce di Papua masih tergolong lambat, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya:
  1. Infrastruktur internet yang belum memadai, misalkan jaringan fiber optic yang belum sampai di wilayah Papua sehingga sering terjadi gangguan dan tergantung cuaca
  2. Perkembangan infrastruktur kota dan kabupaten yang lambat misalnya di daerah-daerah pengunungan yang akses telepon saja masih sulit apalagi untuk internet.
  3. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) di Papua yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
  4. Sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman masih belum terwujud, hal ini dikarenakan situasi kemanan di Papua yang kurang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar